Aswaja dan Wahabi, dua Agama yang Berbeda


Kita semua tahu bahwa dzat yang di sembah wahabi adalah jisim, kemudian dzat yang Mahdud (yang terbatas), hal ini terbukti bahwa perkataan ustadz wahabi dengan Inisial F. A. yang menyatakan dzat allah di luar alam, maka konsekuensinya adalah zat allah terbatas, sehingga yang membatasinya adalah alam.
Allah terpisah dengan alam ada jarak, maka jarak lah yang membatasi antara allah denga alam, maka jelas yang di sembah kaum Wahabi adalah dzat yang mahdud (Terbatas).

Sementara aswaja meyakini Dzat allah tidak terbatas, karena allah bukan jisim, zat allah tidak di dalam alam dan tidak di luar alam, serta menyerahkan kepada allah maksudnya, maka jelas tuhan aswaja dan wahabi berbeda.

Meskipun Kedua aliran ini sama-sama menyebut Allah dalam shalatnya, sama-sama mengaku islam, akan tetapi Allah dan Islam yang di akui hanyalah persamaan lafadz semata dan bukan persamaan objek dari lafadz tersebut.

Misalnya Smsi Zaid mengaku punya kekasih Namanya Ani.

Lalu si budi juga mengaku punya kekasih bernama Ani.

Meskipun sama-sama bernama ani, apakah objek yang bernama ani itu sama?
Ternyata berbeda.

Ternyata si Ani kekasih Zaid orangnya tinggi dan putih.

Namun si Ani kekasih Budi orangnya Pendek dan berkulit sawo matang.

Nah meskipun kekasih Zaid dan Budi sama-sama bernama Ani, akan tetapi sifat Ani baik kekasih Zaid dan Ani memiliki shifat yang berbeda maka secara otonatis objeknya berbeda.

Dan begitupula Dzat allah yang di sembah kaum Muslimin Aswaja dengan Wahabi yaitu dzat yang memiliki shifat yang berbeda, berati objek yang berbeda, hanya saja persamaan terletak pada lafadz saja, ini ada di dalam kajian Isim dan Musamma.

Kesimpulanya jika tuhan yang di sembah berbeda, maka otomatis agama juga ya berbeda kan. Silahkan renungkan.

Narasumber : Santai Saja
Generasi Muda Aswaja.

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Posts ADS 3